08 Februari 2009

Sesuatu Yang Sederhana

Seorang bocah yang menjual majalah untuk sekolah berjalan menuju rumah yang sangat jarang dikunjungi orang. Rumah itu sangat tua dan mulai rusak dan pemilik rumah itupun hampir tidak pernah keluar rumah. Ketika sang pemilik rumah itu keluar dia tidak menyapa tetangganya atau hanya memandang kepada mereka

Bocah tadi mengetuk pintu dan menunggu, berkeringat karena takut dengan orang tua pemilik rumah itu. Sebenarnya orang tua bocah itu telah mengingatkannya untuk menjauhi rumah itu, serta tetangga yang lainnya pun mengingatkan hal yang sama kepada anak mereka.

Ketika sang bocah hendak pergi, pintu pun perlahan terbuka. “Apa yang kau inginkan?” ucap si pemilik rumah. Bocah itupun ketakutan, tapi dia punya tanggungan yang harus dipenuhi untuk kesekolah.

“Uh, Pak, Ehm saya ingin menjual majalah dan ehm saya kira mungkin anda tertarik ingin membeli salah satunya.” Orang tua itu hanya menatap, Bocah itu bisa melirik ke dalam rumah dan melihat ada koleksi boneka-boneka anjing di sekitar perapian. “Apakah anda mengkoleksi anjing?” bocah itu bertanya. “Iya, saya mempunyai banyak koleksi dirumah saya, mereka adalah keluargaku, hanya mereka yang kupunya.” Si bocah itu merasa kasihan, seperti yang terlihat orang tua itu sungguh kesepian. “Saya punya majalah untuk kolektor, sangat bagus untuk anda, saya juga punya majalah tentang anjing, saya tahu anda suka anjing.” Orang tua itu bersiap menutup pintu dan berkata, “Tidak nak, aku tidak butuh majalah apapun, selamat tinggal.”

Bocah itupun sedih karena dia tidak akan berhasil memenuhi target penjualan majalahnya. Dia juga sedih dengan orang tua itu yang begitu kesepian dirumah yang besar. Bocah itu pulang ke rumah dan dia mendapatkan ide. Dia mempunyai boneka anjing kecil yang dia dapatkan beberapa tahun lalu dari bibinya. Mainan itu sudah jarang dimainkan semenjak memiliki anjing sungguhan dan keluarga yang besar. Bocah itupun kembali ke rumah orang tua itu dengan membawa mainannya. Dia pun mengetuk pintu dan kali ini orang tua itu datang ke pintu. “Nak, kupikir aku sudah bilang kalau tidak butuh majalah.”

Tidak Pak, saya tahu itu, saya membawakan hadiah untuk anda.” Bocah itu mengulurkan tangannya dan memberikan hadiah kepada orang tua itu. Lalu orang tua itu memperhatikan hadiah tersebut sambil berkata,”Ini adalah seekor Golden Retriever, Aku punya satu dirumah, ini untukmu.” Orang tua tersebut terharu, tak seorangpun yang pernah memberikannya hadiah dan menunjukkan kebaikannya. “Nak, kamu memiliki hati yang besar, kenapa kamu melakukan ini?” Bocah itu tersenyum kepada orang tua itu dan berkata, “karena anda suka anjing.”

Semenjak hari itu, orang tua tersebut mulai sering keluar rumah dan menyapa orang-orang disekitarnya. Dia dan bocah itu menjadi teman. Bocah itu juga membawa anjingnya untuk menemui orang tua itu setiap minggunya.

Sesuatu yang sederhana merubah kehidupan mereka selamanya.

oleh : by Jackie Sagner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar