17 Februari 2009

Kisah seekor Belalang

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya.

Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh ?”.

Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang
aku lakukan”.

Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Renungan :
Kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang.

Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang
membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu?
Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tidakkah Anda pernah mempertanyakan kepada nurani bahwa Anda bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau Anda mau menyingkirkan “kotak” itu? Tidakkah Anda ingin membebaskan diri agar Anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini Anda anggap diluar batas kemampuan Anda?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang Anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tapi bila Anda sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar.

Kehidupan Anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup pilihan Anda. Bukan cara hidup seperti yang mereka pilihkan untuk Anda.

[+/-] Selengkapnya...

Kesempatan

Dalam gerbong kereta api dari Paris menuju Berlin, terdapat 4 orang penumpang di satu gerbong. 1 orang gadis cantik, 1 orang nenek dan 2 pria, manajer dan stafnya.

Selama perjalanan, 2 pria ini selalu melirik gadis cantik didepannya. Namun tidak terjadi percakapan apapun. Sampai suatu ketika kereta api melewati terowongan yang sangat gelap selama 1 menit. Dan kereta api pun dalam keadaan gelap, hanya suara lokomotif yang terdengar. Namun tiba-tiba, terdengar bunyi ciuman yang cukup keras dan diikuti tamparan.

Sunyi sejenak, tidak lama kemudian kereta telah keluar dari terowongan gelap.

Si gadis cantik dalam pikirannya, saya bangga manajer itu telah mencium saya, tapi saya malu nenek telah menamparnya.

Si nenek juga berpikir, anak muda sekarang kurang ajar, curi-curi kesempatan. Tapi saya bangga akan keberanian cucu saya.

Si manajer berpikir, wah, kurang ajar, staf saya yang mencium tapi saya yang ditampar.

Sementara si staff, hmm.. boleh lah kesempatan ini, setelah mencium seorang gadis cantik, saya dapat kesempatan menampar manajer ku yang rewel ini.

Nah.. pembaca, apa yang dapat kita ambil dari cerita lucu ini? Kesempatan tidak datang 2 kali. Manfaatkan kesempatan yang datang dan rubah itu menjadi keberhasilan. Bila Anda semakin bijaksana, Anda tidak akan membiarkan kesempatan lewat, bahkan Anda mungkin dapat menciptakan suatu kesempatan agar datang pada Anda.

[+/-] Selengkapnya...

08 Februari 2009

Dua Katak

Pada suatu waktu, sekelompok katak sedang bepergian melewati kayu-kayu, dua dari katak-katak tersebut jatuh kedalam lubang yang dalam. Ketika katak-katak lainnya melihat seberapa dalam lubang itu, mereka berkata sudah tidak ada harapan. Kedua katak yang terjatuh itu mengacuhkan perkataan teman-temannya dan mencoba untuk melompat keluar dari lubang itu dengan sekuat tenaga. Katak-katak lainnya tetap mengatakan kepada mereka untuk berhenti melompat karena sudah tidak ada harapan. Akhirnya salah satu katak yang terjatuh itu mendengarkan perkataan temannya dan akhirnya menyerah. Dia terjatuh dan mati.Lalu gimana dengan katak yang satunya lagi???

Katak satunya pun melanjutkan usahanya untuk melompat keluar dari lubang. Sekali lagi, suara riuh teriakan katak-katak diatas menyuruhnya untuk berhenti dan menunggu kematian. Tetapi katak tersebut mencoba lebih keras dan akhirnya dia berhasil melompat keluar dari lubang tersebut. Saat katak tersebut sudah berada diatas, teman-temannya berkata,”apakah kamu mendengar kami?”. Sang katak menjelaskan kepada mereka bahwa dia tadi tuli. Dia malah berpikir bahwa teman-temannya memberikan harapan.

Hikmah yang bisa diambil dari cerita diatas adalah:

1. Ada kekuatan hidup dan mati di lidah. Sebuah kata harapan untuk seseorang yang sedang terjatuh bisa mengangkat dan menolongnya untuk melewati saat-saat itu.

2. Sebuah kata yang “negatif” kepada seseorang yang sedang terjatuh bisa membunuh orang tersebut.

Berhati-hatilah terhadap apa yang anda katakan. Kekuatan kata-kata, kadang sulit untuk dipahami bahwa sebuah kata harapan bisa hilang. Setiap orang bisa mengucapkan kalimat yang bisa mencuri semangat seseorang untuk melewati masa-masa sulit. Orang yang spesial adalah seseorang yang meluangkan waktunya untuk menyemangati satu sama lain

[+/-] Selengkapnya...

Sesuatu Yang Sederhana

Seorang bocah yang menjual majalah untuk sekolah berjalan menuju rumah yang sangat jarang dikunjungi orang. Rumah itu sangat tua dan mulai rusak dan pemilik rumah itupun hampir tidak pernah keluar rumah. Ketika sang pemilik rumah itu keluar dia tidak menyapa tetangganya atau hanya memandang kepada mereka

Bocah tadi mengetuk pintu dan menunggu, berkeringat karena takut dengan orang tua pemilik rumah itu. Sebenarnya orang tua bocah itu telah mengingatkannya untuk menjauhi rumah itu, serta tetangga yang lainnya pun mengingatkan hal yang sama kepada anak mereka.

Ketika sang bocah hendak pergi, pintu pun perlahan terbuka. “Apa yang kau inginkan?” ucap si pemilik rumah. Bocah itupun ketakutan, tapi dia punya tanggungan yang harus dipenuhi untuk kesekolah.

“Uh, Pak, Ehm saya ingin menjual majalah dan ehm saya kira mungkin anda tertarik ingin membeli salah satunya.” Orang tua itu hanya menatap, Bocah itu bisa melirik ke dalam rumah dan melihat ada koleksi boneka-boneka anjing di sekitar perapian. “Apakah anda mengkoleksi anjing?” bocah itu bertanya. “Iya, saya mempunyai banyak koleksi dirumah saya, mereka adalah keluargaku, hanya mereka yang kupunya.” Si bocah itu merasa kasihan, seperti yang terlihat orang tua itu sungguh kesepian. “Saya punya majalah untuk kolektor, sangat bagus untuk anda, saya juga punya majalah tentang anjing, saya tahu anda suka anjing.” Orang tua itu bersiap menutup pintu dan berkata, “Tidak nak, aku tidak butuh majalah apapun, selamat tinggal.”

Bocah itupun sedih karena dia tidak akan berhasil memenuhi target penjualan majalahnya. Dia juga sedih dengan orang tua itu yang begitu kesepian dirumah yang besar. Bocah itu pulang ke rumah dan dia mendapatkan ide. Dia mempunyai boneka anjing kecil yang dia dapatkan beberapa tahun lalu dari bibinya. Mainan itu sudah jarang dimainkan semenjak memiliki anjing sungguhan dan keluarga yang besar. Bocah itupun kembali ke rumah orang tua itu dengan membawa mainannya. Dia pun mengetuk pintu dan kali ini orang tua itu datang ke pintu. “Nak, kupikir aku sudah bilang kalau tidak butuh majalah.”

Tidak Pak, saya tahu itu, saya membawakan hadiah untuk anda.” Bocah itu mengulurkan tangannya dan memberikan hadiah kepada orang tua itu. Lalu orang tua itu memperhatikan hadiah tersebut sambil berkata,”Ini adalah seekor Golden Retriever, Aku punya satu dirumah, ini untukmu.” Orang tua tersebut terharu, tak seorangpun yang pernah memberikannya hadiah dan menunjukkan kebaikannya. “Nak, kamu memiliki hati yang besar, kenapa kamu melakukan ini?” Bocah itu tersenyum kepada orang tua itu dan berkata, “karena anda suka anjing.”

Semenjak hari itu, orang tua tersebut mulai sering keluar rumah dan menyapa orang-orang disekitarnya. Dia dan bocah itu menjadi teman. Bocah itu juga membawa anjingnya untuk menemui orang tua itu setiap minggunya.

Sesuatu yang sederhana merubah kehidupan mereka selamanya.

oleh : by Jackie Sagner

[+/-] Selengkapnya...

01 Februari 2009

Berapa Usia Anda?

Jika kita tidak menyadari berapa umur kita, beberapa dari kita akan terlihat sangat muda dan beberapa dari kita akan terlihat sangat tua.

Terkadang, orang-orang menggunakan umur sebagai alasan utama. “Saya terlalu tua untuk memulai sesuatu yang baru”, atau, “Saya sudah tidak bisa belajar pada usia saya saat ini”. Lainnya berpikir untuk melakukan sesuatu untuk membuat prestasi terbaik dalam hidupnya.

Sebagai contoh, Kolonel Sanders yang mulai me-waralabakan usaha ayam gorengnya pada usia 65 tahun. Hingga usia 90 tahun, beliau sudah melakukan perjalanan sejauh 250,000 mil setiap tahunnya untuk mengunjungi KFC. Dia tidak hanya luar biasa dan pelopor, tapi yang lebih penting adalah dia tidak mau berdiam diri karena aspek umur.

Dimulai dari Sikap, sikap menjadi keyakinan dan keyakinan menjadi dasar suatu tindakan.

Berapapun usia anda itu tidaklah masalah;
Yang terpenting adalah bagaimana dan apa yang anda pikirkan,
dan juga apa yang anda lakukan adalah yang terpenting

[+/-] Selengkapnya...

Gunung

Seorang anak dan Ayahnya sedang berjalan-jalan di gunung. Tiba-tiba sang anak terjatuh dan spontan berteriak, “AAAhhhhhhhh!!!”. Tapi sang anak terkejut ketika ada suara yang sama yang berasal dari sebuah tempat di gunung itu, “AAAhhhhhhhh!!!”.

Dengan terheran-heran iya lalu berteriak,”Siapa kamu?”.
Lalu dia mendapat balasan,”Siapa kamu?“.
Berikutnya dia berteriak lagi,”Aku pengagummu!”
Suara itupun terdengar lagi,”Aku pengagummu!”
Dengan respon marah, sang anak berteriak,”Pengecut!”
Dan sekali lagi dia mendapat jawaban yang sama,”Pengecut!”

Sang anak menatap sang ayah dan bertanya,”Apa yang terjadi?”
Sang ayah tersenyum dan menjawab,”Perhatikan Nak.”
Sang ayah berteriak, “Kamulah sang juara!”
Suara yang sama kembali terdengar,”Kamulah sang juara!”

Sang anak terkejut tapi tetap tidak mengerti apa yang terjadi. Sang ayah pun menjelaskan,”Orang-orang menyebut hal tadi dengan ECHO, tapi ini kehidupan. Memberikan kembali apa yang telah kamu katakan dan lakukan. Kehidupan kita adalah refleksi dari tindakan kita. Jika kamu menginginkan cinta di dunia, maka buatlah cinta dihatimu. Jika kamu ingin lebih berkompeten di kelompokmu, maka tingkatkan kompetensimu. Ini semua berhubungan dengan segalanya, pada semua aspek hidup. Kehidupan akan memberimu kembali apa yang telah kamu berikan untuknya.”

KEHIDUPAN ANDA BUKANLAH SUATU KEBETULAN. ITU ADALAH REFLEKSI MU!

[+/-] Selengkapnya...