22 Desember 2008

Kotoran sapi dan kucing

Alkisah, ada seekor burung dari Canada. Saat musim dingin, para burung biasa bermigrasi ke daerah yang hangat. Karena burung-burung tidak bisa bertahan di cuaca dingin. Namun si burung ini tidak mau bermigrasi, dia berpikir dia sanggup bertahan melawan dingin sambil berpuasa.

Ketika musim dingin mulai datang, burung ini mulai menyesal, ternyata dia tidak sanggup menahan dingin. Akhirnya dia memutuskan untuk bermigrasi. Saat terbang, hujan salju turun. Dia merasakan tubuhnya mulai kaku, pikirnya, bila diteruskan dia akan mati beku. Sambil tubuhnya hampir membeku, akhirnya ia mendarat di kandang sapi.

Saat tergeletak di kandang sapi, tiba-tiba masuklah si sapi, sambil melangkahi burung Canada ini, dia buang hajat. Plok. Tertutuplah tubuhnya yang beku oleh kotoran sapi. "Sial, sudah mau mati masih juga di timbun kotoran" ngomel si burung Canada. Namun lambat laun, tubuhnya yang sudah membeku sebagian mulai hangat oleh karena kotoran sapi tadi.

Karena tubuhnya mulai hangat, semangat hidupnya mulai timbul. Karena senang ia melupakan bau kotoran sapi dan mulai berkicau. Kicauanya terdengar oleh kucing. Miao... kucing itu mengeong girang, karena sudah lama ia tidak makan burung.

Lalu di keluarkannya si burung dari kotoran, dibersihkan dan dimakan.

Pembaca sekalian, hikmat yang dapat kita ambil.
Tidak semua yang memasukan kita kedalam kotoran itu musuh kita. Sering kali, kita marah dan cenderung menganggap seseorang kotor, padahal orang tersebut secara tidak langsung telah membantu kita kedalam kesuksesan.

Tidak juga yang membersihkan kita itu adalah sahabat kita. Kadang kala, banyak orang yang bertingkah baik didepan kita, alias munafik. Namun dibelakang kita dia menfitnah dan menjatuhkan kita.

kisah ini di adaptasi dari Your Roadmap for Success karya John C. Maxwell

Tidak ada komentar:

Posting Komentar